Dipilih Jokowi-JK, Menteri-menteri Ini Disorot Publik
Sumber: Kompas.com

Nasional / 27 October 2014

Kalangan Sendiri

Dipilih Jokowi-JK, Menteri-menteri Ini Disorot Publik

Lori Official Writer
5234
Kabinet Jokowi-JK telah resmi diumumkan di Istana Negara pada Minggu, 26 Oktober 2014 sore kemarin. Sebanyak 34 kementerian dipercayakan kepada figur-figur dari kalangan profesional dibidangnya.

Bila sebagian besar masyarakat menyambut nama-nama menteri baru ini dengan ssikap optimis dan terbuka, maka sebagian besar lainnya menyoroti dengan sikap kontra dan pesimis. Apalagi sebagian dari nama-nama itu dinilai kurang pas masuk dalam kabinet Jokowi-JK. Lewat berbagai media, masyakat menyebarkan kontroversi akan pilihan Jokowi-JK yang disengaja hingga penempatan yang kurang tepat. Seperti dihimpun dari berbagai media, beberapa menteri yang paling disorot publik diantaranya:

Puan Maharani

Ditunjuknya Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengundang sorotan negatif dari sejumlah pihak. Pasalnya, Puan dianggap belum memiliki kapasitas dalam menangani kompleksitas permasalahan negara. Sehingga posisinya di kementerian akan menjadi sorotan negatif di kabinet Jokowi-JK.

Rini Mariani Soemarno

Menteri BUMN dan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Megawati ini juga dinilai tidak pantas menduduki posisi di kabinet Jokowi-JK karena rekam jejaknya yang tergolong tidak baik di masa lampau. Terlebih-lebih dugaan keterlibatan Rini dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Statusnya yang sempat dicatat terlibat dalam kasus ini oleh KPK pun masih belum jelas.

Susi Pudjiastuti

Lantaran hanya berijasah SMP, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terus disorot tajam oleh media dan publik. Tak hanya tamatan SMP, bos Susi Air ini juga ramai dibicarakan adalah sikapnya yang kurang pantas ketika merokok di depan publik sesaat setelah pengumuman kabinet.

Ryamizard Ryacudu

Menteri Pertahanan yang baru ini juga disesalkan terpilih dikabinet Jokowi-JK karena laar belakangnya sebagai pensiunan militer. Pengamat pertahanan dari Imparsial Al Araf mengatakan bahwa akan lebih ideal bila menteri pertahanan berasal dari kalangan sipil karena akan lebih netral sebagai penghubung antara pemerintah pusat dan TNI.

Sofyan Djalil

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil dianggap tak pantas menduduki posisi seperti saat ini lantaran rekam jejaknya saat menduduki menteri BUMN tidak mmebuahkan hasil yang baik. Pengamat ekonomi politik dari Universitas Tirtayasa, Dahnil Anzar berpendapat bahwa kehadiran Sofyan di barisan kabinet Jokowi-JK tentu lebih kepada pertimbangan politik ketimbang kompetensi dan kapasitas. Seperti diketahui, Sofyan Djalil lebih berada dikubu JK dan dianggap akan menjadi salah satu upaya mengendalikan Jokowi dan pemerintahannya.

Kendati pilihan Jokowi-JK terhadap sejumlah menteri terpilih dinilai kurang tepat, tetapi keputusan telah diambil. Mereka akan mengemban tugas negara sesuai dengan sumpah yang disampaikan di depan presiden dan wakil presiden. Adalah menjadi tugas rakyat untuk mendukung dan mengawasi para pejabat pemerintah dalam menjalankan pengabdiannya kepada bangsa dan negara dengan jujur, adil dan bersih.

Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami